Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2025

Stepi Anriani Adalah Pemikir Intelijen Ekonomi di Era Geopolitik Global

  Membaca Arah Dunia dari Lensa Intelijen Dalam lanskap global yang dipenuhi ketidakpastian, Stepi Anriani menempatkan dirinya sebagai salah satu pemikir strategis yang memahami bahwa pertahanan negara tak lagi semata soal militer. Melalui pendekatan intelijen ekonomi , ia menafsir ulang makna keamanan nasional dalam konteks abad ke-21. Intelijen Bukan Sekadar Senjata, Tapi Strategi Ekonomi Sebagai Staf Khusus di Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS) periode 2014–2019, Stepi mengusulkan perluasan cara pandang terhadap ancaman. Menurutnya, ancaman modern justru sering muncul dari arus pasar global, rantai pasok internasional, hingga kebijakan ekonomi dunia. Konsep intelijen ekonomi yang ia kembangkan bertujuan memastikan Indonesia mampu bertahan dan berdaulat dalam kompetisi ekonomi global. Analisis yang Menyatukan Logika dan Empati Berbeda dari pendekatan keras yang umum di dunia intelijen, Stepi menggabungkan analisis data dengan sensitivitas sosial. Ia percaya bahwa membaca g...

Dari Skripsi di Papua ke Panggung Strategi Nasional: Kisah Tak Terduga Stepi Anriani

     Perempuan yang Mengubah Arah Intelijen Indonesia Dalam dunia yang selama ini didominasi oleh laki-laki—militer, pertahanan, dan intelijen—nama Stepi Anriani hadir sebagai penanda perubahan. Ia bukan sekadar pakar strategi, tetapi juga simbol bahwa kecerdasan dan empati bisa berjalan beriringan dalam dunia keamanan nasional. Dari Kampus ke Perbatasan Papua Perjalanan Stepi dimulai saat menjadi mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjadjaran. Ia memilih topik skripsi yang menantang: politik pembangunan dan pertahanan di Papua. Berbekal dana pribadi, ia menelusuri wilayah perbatasan Jayapura, menyaksikan langsung kompleksitas sosial dan politik yang jarang disentuh mahasiswa lain. Penelitiannya yang tajam memberinya penghargaan Medali Emas Supersemar Award 2010 , menegaskan kapasitasnya sebagai peneliti muda berbakat yang berpikir melampaui zona nyaman akademik. Langkah ke Dunia Intelijen Strategis Lulus pascasarjana, Stepi memasuki ranah baru— Badan Intelijen...

Tentang Saya

Arga Pratama adalah penulis dan analis politik yang berfokus pada kebijakan publik, proses demokrasi, dan wacana politik. Tulisan-tulisannya meliputi opini, feature, dan analisis yang menggabungkan riset lapangan, wawancara, dan kajian arsip. Arga menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada dan berpengalaman bekerja sama dengan media daring, NGO, dan proyek penelitian kebijakan. Riwayat Pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM) SMA SD Pengalaman Profesional Penulis Lepas — Media Independen Menulis opini dan feature mendalam tentang kebijakan publik, pemilu, dan reformasi birokrasi. Melakukan wawancara, editing, dan fact-checking. Kontributor — Majalah / Portal Berita Menyumbang kolom opini rutin dan feature investigatif ringan yang dipublikasikan di platform lokal dan daring. Penulis Konten / Peneliti (Proyek) Menyusun narasi kebijakan dan ringkasan rekomendasi untuk NGO dan think-tank. Publikasi & Tulisan Terpilih "Dinamika Desentrali...

Stepi Anriani: Indonesia Perlu Tampil sebagai Middle Power Hadapi Perang Tarif Global

PENGAMAT intelijen dan keamanan nasional, Stepi Anriani menilai Indonesia perlu tampil sebagai middle power atau kekuatan menengah dalam spektrum kekuatan internasional dalam menghadapi perang tarif global. Temukan lebih banyak Ia menjelaskan, tarif impor AS 32% yang dikenakan Amerika Serikat pada impor dari Indonesia bukan angka kecil. Sementara itu, Tiongkok menghadapi situasi yang lebih parah dengan adanya balasan perang tarif akibat transhipment yang digagasnya. Stepi menilai fragmentasi ini tidak hanya berdampak pada perubahan rantai pasok global dan tata kelola ekonomi global, tetapi juga pada pembentukan blok-blok ekonomi baru yang berpotensi mengisolasi negara-negara tertentu. Ia memprediksi 3 sikap utama yang mungkin terjadi akibat perang tarif ini. Pertama, negara-negara melawan dominasi AS dengan membentuk blok ekonomi baru. Kedua, dunia ikut skenario AS dan semakin tunduk pada hegemoni Amerika Serikat. Ketiga, sikap negara-negara yang mencoba bernegosiasi...

Stepi Anriani, di Antara Dunia Telik Sandi dan Kedai Kopi

Jakarta - Saat menjadi mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Fisip Unpad, Bandung, Stepi Anriani terusik oleh sikap sebagian masyarakat Papua yang ingin memisahkan diri dengan NKRI. Belum lagi oleh fakta salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam itu justru kehidupan masyarakatnya masih terbelakang. Karena itu dia bertekad menjadikan isu tersebut sebagai skripsinya untuk meraih gelar sarjana. Tak cuma mengandalkan riset pustaka, perempuan kelahiran Bogor itu nekad terjun langsung ke Jayapura yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. "Penelitian dilakukan tanpa sponsor. Saya menguras tabungan untuk mengongkosi pergi-pulang ke Jayapura, Papua," ujar Stepi saat berbincang dengan detik.com, Sabtu (20/4/2024). Pertama, masih adanya perbedaan pendapat di antara masyarakat Papua terkait Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969 yang berkaitan dengan status Papua (Irian Jaya) sebagai bagian dari NKRI. Kedua, pelanggaran hak asasi manusia yang banyak terjadi di sana, dan ketiga, b...